PEKANBARU, Redaksi86.com – PSPS Pekanbaru harus menelan pil pahit hasil imbang 3-3 setelah dua kali gol telat dilesakkan PSMS Medan pada masa injury time lanjutan Liga 2, Sabtu (20/9/2025).
Ini adalah sebuah collapse dramatis yang menggagalkan target poin penuh tuan rumah di depan pendukungnya sendiri.
Laga yang dipimpin wasit Agus Walyono ini langsung menyala sejak awal.
PSMS Medan lebih dulu membungkam ribuan suporter PSPS lewat gol Victor Hugo di menit ke-8. PSPS, yang terhenyak, bangkit dan membalas lewat Christian Alex menjelang turun minum, 1-1.
Memasuki babak kedua, “Macan Kemuning” PSPS tampil perkasa. Di bawah guyuran hujan, mereka membalikkan kedudukan lewat tendangan bebas spektakuler Rafly Selang di menit 48. Andy Hardjito kemudian seolah mengamankan kemenangan dengan gol ketiga PSPS di menit 84. Stadion bergemuruh, skor 3-1!
Namun, sepakbola seringkali tak terduga. Di menit ke-90, Lastori R membawa harapan bagi PSMS dengan gol penyama kedudukan 2-3. Wasit memberikan waktu tambahan 10 menit yang menjadi neraka bagi PSPS.
PSMS, yang pantang menyerah, terus mengepung pertahanan PSPS. Di detik-detik akhir pertandingan, tepatnya menit 90+7, Rudiyana menjadi pahlawan sekaligus algojo bagi PSPS.
Dia sukses memecah jala gawang PSPS dan menyudahi laga dengan skor imbang 3-3. Stadion yang sebelumnya riuh, langsung senyap seketika.
Pelatih PSPS Pekanbaru, Ilham Romadhona, terpaksa mengakui kejamnya olahraga ini. “Kita kecolongan di awal, bisa balik memimpin, lalu tertahan imbang. Inilah namanya sepakbola, semua yang tidak kita prediksi bisa terjadi,” ujarnya dengan wajah kecewa.
Dia menyoroti aspek psikologis pemain yang gagal menjaga konsentrasi hingga peluit akhir.
Sebaliknya, euphoria terpancar dari kubu PSMS Medan. Pelatih Kepala Kas Hartadi tidak menyangka timnya bisa bangkit dari kubur.
“Ini adalah poin yang dicuri! Saya sangat apresiasi semangat anak-anak yang tidak pernah mati sampai detik terakhir. Ini mental pemenang,” pungkasnya dengan penuh syukur.
Hasil ini jelas sebuah pukulan telak bagi jalan PSPS Pekanbaru. Sementara bagi PSMS Medan, satu poin ini terasa seperti tiga poin yang diraih dengan epic dan penuh karakter.**
Editor: Redaksi